Sunday, January 3, 2010

eat pray love (Gilbert, 2007)

Penasaran dengan film yang dibintangi oleh Julia Roberts, membuat saya ingin menikmati karya Elizabeth Gilbert ini terlebih dahulu sebelum menonton filmnya. Sempat terhenti beberapa lama setelah menghabisi setengah buku ini, meski akhirnya selesai juga di awal tahun 2010 ini.

Gilbert menceritakan pengalaman kunjungan ke tiga negara dengan tujuan yang berbeda-beda. Italy, India dan Indonesia. Italy dengan pengalaman kulinernya, India dengan pengalaman spiritualnya dan Indonesia, tempat ia mencari keseimbangan.

Tak pelak, saya menikmati bagian saat Gilbert mengunjungi Bali, Indonesia.
Ternyata, dalam buku ini dikatakan bahwa ini adalah kunjungan Gilbert ke dua kalinya ke Indonesia dan Bali.

Tujuan kunjungannya saat ini adalah 'berguru' pada Ketut Liyer, yang keduanya mempunyai kesepakatan membina hubungan mutualisme. Ketut, yang pekerjaannya adalah membaca masa depan orang dengan tangannya, menyembuhkan sakit penyakit, memimpin upacara keagamaan, - mengajarkan pada Gilbert apa yang ia ketahui. Sedangkan Gilbert, mengajarkan bahasa Inggris pada Ketut Liyer.

Dalam beberapa pekan, Gilbert sudan memiliki teman-teman Bali-nya dan juga expatriate yang sedang ada di Bali. Sampai akhirnya Gilbert menemukan cintanya pada Felipe. Keduanya pernah gagal dalam pernikahan dan Felipe begitu jatuh cintanya pada Elizabeth.

Elizabeth Gilbert tidak mengacu pada agama tertentu saat ia mencari Tuhannya. Nampaknya ia mencari keselarasan dengan alam raya melalui ritual yang dipelajarinya di India. Pun ketika ia berguru pada Ketut Liyer. Tidak terlalu jelas terungkap apakah akhirnya ia menemukan apa yang dicarinya. Namun ia menyatakan dengan jelas:

The task in Indonesia was to search for balance, but I dont feel like I'm searching for anything anymore because the balance has somehow naturally come into place. (hal.272)

No comments:

Post a Comment