Thursday, October 29, 2009

Negeri 5 Menara by A. Fuadi (2009)

MAN JADDA WAJADA
Siapa yang bersungguh-sungguh, akan berhasil

Buku ini membawa sebuah teladan bagi dunia pendidikan secara utuh. Ia berbicara bukan saja kepada para siswa, melainkan juga pada pendidik, orang tua, serta sistem pendidikan dan pembelajaran. Unsur-unsur penting yang menunjang keberhasilan pendidikan yang menyeluruh.

Sebagai seorang anak, ternyata kepatuhan dan ketaatan pada orang tua tetap membawa kebahagiaan meski bertentangan dengan keinginan sendiri.

Sebagai orang tua, teladan hidup dan keteguhan untuk menunjukkan jalan yang dianggap baik dan dukungan yang penuh, merupakan dorongan bagi sang anak untuk menekuni jalan yang dibukakan baginya.

Sebagai pendidik, teladan hidup, dukungan terus menerus, dan penegakan disiplin yang tidak kompromi menghasilkan anak didik yang punya kualitas yang tidak setengah-setengah.

Membaca buku Negeri 5 Menara, serasa menonton sebuah film yang bukan saja menghibur, melainkan juga menginspirasi dan mengobarkan semangat. Cukup membuat saya merinding di beberapa halaman terakhir buku ini.

Buku yang layak dibaca untuk memberi inspirasi bagi mereka yang peduli dalam dunia pendidikan.

Saturday, October 17, 2009

Perahu Kertas (Dee, 2009)

Saya membaca buku ini untuk menghabiskan malam minggu saya di rumah. Langsung selesai. Saya suka dengan tokoh Kugy yang unik, esentrik, lucu dan selalu penuh dengan kejutan-kejutan. Alur ceritanya juga bikin penasaran. Lika-likunya pas, dan tertata rapi. Bacaan yang ringan yang menyegarkan. Satu hal yang saya dapati dari buku ini: when it comes to your love story and you must face two choices, then you need to listen to your heart to choose one of them... Sinopsinya di sini:
http://dee-55days.blogspot.com/2008/03/sinopsis-perahu-kertas.html

Thursday, June 4, 2009

Negara Kelima by E.S Ito (2005)

Buku ini keren abis. Kental dengan cerita sejarah dan trik serta misteri yang membawa pembacanya untuk mengunyah cerita ini hingga halus benar. Sangat sangat direkomendasi. E.S Ito merupakan pengarang yang patut diperhitungkan karya-karyanya yang tidak biasa dalam dunia literatur Indonesia. Sebagai pustakawan, saya penasaran dengan proses research yang dilakukannya dan proses sintesanya. Excellent work!

Sunday, March 8, 2009

Arswendo Atmowiloto (2008)

Setelah sekian lama, akhirnya bisa menikmati lagi tulisan-tulisan salah satu penulis favorit saya. Buku-buku AA yang saya nikmati dulu adalah hasil karya beliau waktu di pejara seperti sur kumur mudukur, menghitung hari sampai menulis itu gampang. Saya juga salah satu penggemar Keluarga Cemara yang ditayangkan di salah stasiun swasta yang dibintangi oleh Adi Kurdi. Hmmm...ada impian nih, seandainya saya diajak beliau ikutan dalam karya sinetronnya. Seandainya...

Dua novel yang berjudul Dewi Kawi dan kaumemanggilkumalaikat ini adalah kategori novel dewasa. Gaya bahasa dan deksripsi peristiwa yang digambarkan AA sangat terperinci, jelas dan apa adanya. Gaya penulisan seperti ini yang saya sukai dari karya-karya beliau. Meskipun deskripsi tersebut kemudian membawa pada kemirisan hati bahkan seoalah-olah vulgar.

Dewi Kawi
Buku ini menggambarkan bagaimana cinta sejati tidak pernah mati. ' juragan gede Eling, menjadi seorang penguasaha sukses yang produk usahanya merambah dunia. Tadinya ia hanyalah seorang tak punya yang harus bertahan hidup besama adiknya. Karena usaha dan kerja kerasnya, akhirnya ia menjadi pengusaha kelas dunia dibantu adiknya, Joko Waspodo. Satu hal yang sangat ingin dilakukan di tengah-tengah kesempurnaan hidupnya di dunia ini adalah bertemu dengan Dewi Kawi untuk mengucapkan terima kasih. Menurutnya, Dewi Kawi inilah yang menjadi salah satu motivator kesuksesannya. Eling Muda yang masih merajut usahanya berkenalan dengan Dewi Kawi pada sebuah rumah prostitusi, tempat dimana Dewi Kawi adalah pekerjanya. Cinta mereka akhirnya berkembang, meski tidak sampai pada pelaminan. Cinta mula-mula inilah yang terus dibawa Eling selama hidupnya. Sampai akhir buku ini tidak digambarkan pertemuan keduanya.

kaumemanggilkumalaikat
Membaca buku ini mengingatkan saya akan karya-karya Mitch Albom, yang karyanya banyak menyinggung dunia kematian yang kemudian menuntun pada nilai kehidupan sebelum kematian itu sendiri. AA mengangkat suatu sisi kehidupan manusia yang tidak ada dari satu mahluk hiduppun yang tahu persisnya, yaitu perjumpaan dengan malaikat penjemput nyawa. AA dengan menariknya mengangkat berbagai latar belakang kehidupan manusia dan pengalaman hidup mereka sebelum mereka bertemu dengan malaikat penjemut nyawa. Mulai dari seorang istri yang kehidupannya penuh perjuangan menghidupi keluarganya namun sang suami yang dengan seenaknya selingkuh dengan adik menantunya sendiri, preman, korban perkosaan, pemuda korban narkotika (yang baru muncul diakhir-akhir buku ini. Dalam proses membaca, saya mencari-cari tokoh ini) sampai pada anak berusia empat tahun yang meninggal dunia karena sakit. Buku ini lumayan unik dan saya menikmatinya.

Saturday, February 28, 2009

Jalan Bandungan by NH.Dini

Muryati, tokoh utama dalam buku ini menyimbulkan kekuatan seorang perempuan yang tidak mudah menyerah terhadap kelok kelok hidup yang dihadapainya. Kondisi keluarga yang harmonis, orang tua yang penuh perhatian, cara didik orang tua yang terbuka dan demokratis, ternyata tidak menjamin kehidupan masa depan Mur menjadi lebih baik. Suami pilihan orang tuanya-yang kemudian diterimanya dengan sepenuh hati tanpa paksaan- ternyata bukanlah seorang suami yang baik bagi Mur dan ketiga anaknya. Widodo ternyata terjerat oleh idealisme sayap kiri yang membawanya ke penjara selama 14 tahun. Inilah saat Mur untuk kembali menata kehidupannya. Ia mulai kembali bekerja sebagai guru bahkan menerima tawaran untuk sekolah lagi di Belanda.

NH Dini mengungkapkan betapa persahabatan yang kuat, pertalian kekeluargaan yang erat, kepedulian dan perhatian yang kental merupakan topangan utama bagi Mur dalam mengahdapi permasalahan kehidupannya. Ia menjadi semakin kuat karena dukungan yang diperoleh dari orang-orang yang setia memperhatikannya dengan tulus dan sungguh-sungguh.

Melalui Muryati, nampaknya NH Dini ingin mengungkap betapa kayanya kehidupan perempuan melalui badai kehidupan yang dihadapinya. Mulai dari tokoh Ibu Mur, wanita yang penuh perhatian dan cinta terhadap suami dan anak-anaknya, yang tetap kuat dan bertahan saat suaminya meninggal dengan tiba-tiba. Kemudian sahabat Mur, Garnis yang akhirnya harus menyerah kalah terhadap penyakit kanker yang dideritanya. Sri, yang merasakan kepahitan saat suaminya mempunyai seorang wanita simpanan, bahkan belakangan dinikahi dan diberikan sebuah rumah.

Membaca buku ini, sungguh memberi inspirasi yang menguatkan khususnya bagi perempuan dalam menghadapi gejolak hidup - jangan menyerah!. Membaca buku ini, menyentak kesadaran bahwa persahabatan yang tulus, perhatian yang sungguh amat sangat berharga dalam menolong dan menopang sahabat atau teman yang berkesusahan.

Kisah cinta Mur juga tidak kalah menarik, saat kemudian ia memutuskan untuk menikahi adik Widodo, Handoko. Akankan pernikahan ini membawa kebahagiaan sejati bagi Mur? Boleh tanya saya, atau mau baca sendiri? Saya pinjami bukunya...

Tuesday, January 20, 2009

membaca recto verso

Buku karya Dee berjudul Recto Verso belum lagi habis saya baca namun gairah membaca saya tiba-tiba hilang. Bukan karena kesibukan sehari-hari atau lagi bad mood atau lagi ada masalah atau apalah...Pokoknya yang terasa adalah kegetiran dalam menikmati bacaan ini. Dan ini begitu terasa hingga mata ini seolah-olah terantuk-antuk mengikuti kata demi kata dalam buku itu. Suami saya membelikan buku ini, karena ia tahu kebingungan saya untuk memilih buku ini atau eclipse-nya Stephenie Meyer. Sebelumnya beliau juga paham kebimbangan saya saat memilih Pandora atau buku ini. Singkat cerita, saya berterima kasih karena akhirnya toh buku ini sampai ditangan saya, dan saya prediksi buku ini akan saya selesaikan paling lama dua hari. Tapi ini sudah memasuki minggu ke-dua, dan saya masih berjuang memelototi buku itu dan dan berusaha sangat keras untuk menyelesaikannya.

Setelah saya berpikir kejadian ini, akhirnya saya menyadari bahwa membaca buku sama dengan menikmati hidangan. Kecapan makanan sebelumnya, kadang mempengaruhi penilaian kita terhadap hidangan selanjutnya. Apalagi kalau sajian makanan selajutnya dihidangkan dalam tenggat waktu yang cepat sesudah hidangan sebelumnya dinikmati. Ini terpisah dari wisata kulinernya Bodan Winarno ya. Artinya, tanpa saya sadari,kecapan romansa keunikan cinta yang begitu kuat dalam Twilight dan New Moon masih kental terasa dilidah saya. Dan saat itu mata saya dengan rakusnya ingin melahap habis Rekto Verso.

Perlahan tapi pasti lidah membaca saya meresapi beberapa bagian unik dari tulisan-tulisan Dee. Dee trampil dalam mengangkat hal pritil-pritil di sekitar kita menjadi sesuatu yang tidak biasa bahkan mempertajam asa manusia. Ia juga pandai mengangkat sisi-sisi kehidupan manusia biasa menjadi tidak biasa dalam pilihan kata-kata yang sederhana tapi sarat makna. Buku Dee yang saya baca terakhir adalah filosofi kopi. Ibarat diet dua hari dengan konsumsi singkong, sayur rebusan dan tanpa gorengan, lalu kita duduk di restoran Manado yang ada cakalang, ikan tude bakar, ayam rica-rica, daun pepaya, dabu-dabu dan sepiring nasi hangat. Setelah itu ditutup dengan es kacang merah... well semangkuk kecil gohu pepaya!! wuah...mantab dan pas.

Suatu hari, ketika sedang bercengkrama dengan keluarga sambil menonton teve, tiba-tiba muncul video klip Malaikat Juga Tahu di layar kaca itu. Spontan saya bercerita tentang Malaikat Juga Tahu yang saya baca dari rekto verso. Kedua anak saya lumayan kelihatan terkesan. Entah atas ceritanya, lagunya atau video klipnya atau bahkan ketiganya.

Lalu mengapa lidah memabca saya masih terasa hambar? Setelah berusaha mengindentifikasi rasa-rasa ini sambil sedikit berpikir-pikir selama tiga hari terakhir ini, saya temukan jawabanya. Ternyata jawabannya ada pada EKSPEKTASI SAYA TERHADAP REKTOVERSO. Ini yang membuat lidah saya terasa hambar, karena rektoverso tidak dapat memenuhi ekspektasi saya tersebut. Ekspekatasi apa? Kali ini sama seperti supir bajaj kalo mau belok, hanya Tuhan dan saya saja yang tahu..

Tapi saya tetap merekomendasikan buku ini untuk dibaca seluruh bangsa Indonesia. Bahkan diluar Indonesia. Agar dunia tahu bahwa Indonesia punya seorang Dee yang berbakat dalam menyanyi dan mengarang. Atau mengarang dan menyanyi.

Bacalah bukunya! Saya percaya rektoverso akan terasa berbeda di lidah anda [ehem...jangan dimakan mentah-mentah ya bukunya...]

Sssstt..kunjungi http://www.dee-rectoverso.com/web/ untuk tahu lebih banyak tentang rekto verso, dan kasih tahu ya...apa rasa recto verso di lidah membaca anda...

Sunday, January 11, 2009

Reading Magic: why reading aloud to our children will change their lives forever by Mem Fox


Buku ini cocok untuk para ibu-ibu hamil, ibu-ibu yang punya balita, guru Sekolah Minggu atau para ibu guru TK dan semua orang yang punya perhatian pada pendidikan anak usia dini. Sebetulnya, pentingnya membacakan cerita pada anak-anak di usia balita sudah sering terdengar. Tapi Fox merefresh pengetahuna kita tentang pentingnya READ ALOUD melalui buku ini.
READ ALOUD sebetulnya merupakan salah satu cara efektif untuk mengajar anak mengenal huruf hingga membaca TANPA ada unsur tehnik pembelajaran cara membaca secara formal. Tentunya keterlibatan orang tua-maaf, mungkin dalam hal ini para ibu ya...- serta ketersediaan buku di rumah akan menciptakan stimulus positif bagi anak untuk menikmati kegiatan READ ALOUD ini, bahkan sejak hari pertama mereka lahir di dunia ini.
Beberapa manfaat yang disinggung oleh Fox tentang READ ALOUND adalah:
1. mengembangkan ketrampilan berbicara. Menurutnya, semakin sering kita bicara pada anak, semakin cerdas mereka
2. melalui percakapan dalam kegiatan READ ALOUD, maka terciptalah koneksi kasih sayang serta kegembiraan bersama yang ternyata dapat mengembangkan perkembangan IQ anak-anak serta mempertajam otak mereka
3.mendorong kemampuan kedalaman konsentrasi anak, kemampuan memecahkan masalah secara logik serta kemampuan untuk mengekspresikannya dengan lebih mudah dan jelas
Buku ini juga memberi cara bagaiamana agar kegiatan READ ALOUD berhasil dilakukan:
1. ketersediaan buku bacaan di rumah
2. lakukan kegiatan ini sedini mungkin
3. kegiatan ini dapat dilakukan kapan saja kapan saja dan dimana saja. Waktu terbaik adalah saat mau tidur, dengan tempat yang sama, bantal yang sama, waktu yang sama dengan minimal 3 bacaan
4. bacalah buku-bukubitu dengan ekspresi
5. lakukan dengan natural, jangan seperti guru yang mengajar di kelas. Bila perlu buatlah permainan lewat bacaan itu
6. bacalah buku itu lagi, lagi dan lagi
7. binalah relasi yang baik dan harmonis dengan pustakawan.
Buku ini menggunakan bahasa Inggris yang ringan dan mudah dibaca. Jadi, tidak ada waktu terlambat untuk memulai kegiatan READ ALOUD. Ayo bacakan cerita buat anak-anak!!

Saturday, January 3, 2009

New Moon: Dua Cinta by Stephenie Meyer

Buku kedua dari Twilight series yang masih mengungkap betapa kuatnya ikatan cinta antara Bella dan Edward. Menjawab kepenasaran pembaca dari buku sebelumnya, ternyata memang Edward tidak menjadikan Bella seorang vampir. Malah Edward meninggalkan Bella, yang merasa tidak mungkin melanjutkan kisah cinta mereka. Keluarga Cullen meninggalkan Phoenix. Kisah hidup Bella selanjutnya menjadi hambar dan seolah tidak ada kehidupan, kata Charlie. Setelah empat bulan hidup seperti mayat, Bella disentakkan Charlie yang mengancamnya akan mengirimnhya kembali ke ibunya. Bella tidak mau, dan ia mulai mencari kesibukan baru. Mulai gabung dengan Jessica dan teman-teman sekolahnya, membeli motor (tentu saja tanpa sepengetahuan Charlie), belajar naik motor dengan Jacob sampai menjatuhkan diri di tebing La Push. Keakraban Bella dengan Jacob terbina sejak Bella memintanya membetulkan motor yang dibelinya. Sayangnya itu hanya sebentar sampai terkuak siapa Jacob sebenarnya, salah satu serigala dari sekte turun temurun di kota itu. Buku ini ditutup dengan kisah yang seru berawal dari dugaan Edwards bahwa Bella bunuh diri dengan menjatuhkan diri di tebing La Push. ALice datang mengunjungi Bella untuk menyakinkan bahwa Bella baik-baik saja. Namun tidak dengan Edward. Ia begitu putus asa, hingga akhirnya menemui Volterra di Italy untuk menghabiskan hidupnya. Alice dan Bella terbang ke Italy untuk mencegah Edward. Mereka berhasil, namun ada harga yang harus dibayar. Menjadikan Bella seorang vampir. Mereka kembali ke Phoenix meskipun Charlie bersikeras menolak Edward. Ia tetap menolak Bella menjadi vampir, meski sebagian keluarga besar Cullen, yang akhirnya kembali lagi ke Phoenix, setuju. Wah...rasanya ingin segera membaca buku selanjutnya.