Wednesday, December 31, 2008

Paris Pandora by Fira Basuki

Setelah menikmati karya trilogi Basuki sebelumnya yaitu Jendela jendela, Atap dan Pintu, saya tertarik sekali untuk membaca buku ini. Beberapa halaman pertama cukup mempertahankan semangat saya untuk membaca terus kisah Astria dengan Rizki. Ketertundaan pernikahan mereka menyebabkan saya bertanya-tanya terus penyebabnya. Rupanya kehadiran rekan bisnis Rizki, Nisma adalah penyebab menjauhnya Rizki dari Astria. Situasi ini tentu saja membuat Astria bertanya-tanya. Kemudian tawaran untuk menjadi model di Paris, disambut Astria untuk menenangkan diri dari ketidakpastian hubunganya dengan Rizki. Rekan kerjanya Torro akhirnya mendukung kepergian Astria. Torro dan istrinya Cindy adalah sahabat karib Astria yang juga teman baik Rizki. Disinilah cerita tentang kita Paris berkembang dari sudut pandang Astria. Di sini pula Astria bertemu dengan Ari, sang fotografer. Cerita nyata lika liku pekerjaan Astria sebagai model dan arsitek bercampur baur dengan pertemuannya dengan mahluk imajinatif Hugo, Nogosari dan Mbah Pujo, yang mengaku bahwa mereka adalah penjaga harta karun yang dimiliki oleh Astria sebagai titian Ratu Sima. Disinilah kebebasan Basuki dalam mengekspresikan imajinasi dan situasi nyata. Pertemanannya dengan WW serta kedekatannya dengan keluarga pak Harto, mewarnai kehidupan Astria. Basuki mengangkat unsur budaya Jawa, secara khusus yang berkaitan dengan dunia magic secara dalam dan kental.

No comments:

Post a Comment