Sunday, February 11, 2007

filosofi kopi

Dari kumpulan cerpen Dee di buku ini, tajuk filosofi kopi adalah cerita yang paling saya sukai.
Cerita ini mengangkat kesederhanaan pada sebuah keinginan yang sangat diyakini si tokoh Ben tentang kopi. Ia tidak malu-malu masuk ke dapur kafe-kafe di kota-kota besar di dunia hanya untuk mendalami racikan kopi mereka.
Dan Ben kembali. Bersama Jody sahabatnya, mereka mendirikan kafe kopi. Usaha mereka maju pesat! Karena Ben betul-betul menjiwai usahanya dengan meracik kopi dengan hatinya. Kesungguhan, ketekunan, kebulatan komitmen pada hal yang dipercaya, membuat Ben semakin terkenal diantara pengunjungnya.
Namun, tak disangkal bahwa pada akhirnya Ben mencapai puncak keangkuhannya. Namun kejujuran hati Ben tetap teruji kala sebuah produk kopi tiwuk menghancurluluhkan harga dirinya. Ben tersandung. Namun kemudian pengakuan bahwa dirinya bukanlah yang nomor satu, membangkitkan ia kembali.
Buku yang sangat inspiratif.

Sunday, February 4, 2007

the cinderella syndrome


http://www.amazon.com/Cinderella-Syndrome-Discovering-Plan-Dreams/dp/0892838973

Pasti kenal dengan dongeng Cinderella kan? Si Upik Abu yang hidupnya amat menderita dibawah tekanan Ibu tiri dan kedua kakak tirinya. Tiada yang bisa membantu kecuali seorang Peri yang baik hati yang dapat mengubah segala kekecewaannya menjadi kebahagiaan. Malam pesta dengan sang Pangeran akhirnya dapat dinikmati oleh Upik Abu meskipun dalam waktu yang sangat terbatas. Ketika pesta usai, kebahagiaan itu usai pula. Upik Abu kembali ke kehidupan sehari-hari yang penuh kegetiran. Sampai suatu saat, keberuntungan berpihak kepada Upik Abu, ketika sang Pengawal Pangeran mencari ke seluruh pelosok kerajaan untuk mendapatkan pasangan sepatu kaca yang tertinggal oleh sang Putri di malam pesta itu.

Akhirnya Pangeran bertemu dengan Putri idaman, yaitu si Upik Abu.

Dan mereka pun hidup bahagia selamanya.

Selamanya? Kenyataan hidup membawa banyak orang pada kenyataan-kenyataan pahit yang memilukan. Benarkan ada kebahagiaan yang selamanya itu?

Buku ini memberi contoh kegetiran hidup yang dialami oleh beberapa wanita Amerika. Kegetiran itu menuntun mereka pada sebuah pertanyaan: Mengapa semua ini menimpa saya?

Lee Ezell, sebagai konselor Kristen membagikan pengalaman-pengalamannya menuntuk para wanita ini keluar dari masalah-masalah mereka dari sudut pandang Alkitab.

Hal yang menarik bagi saya adalah bahwa kunci kebahagiaan itu ada di tangan kita. Kebahagiaan tidak terletak pada situasi senang atau susah, melainkan bagaimana kita dapat melihat setiap peristiwa yang kita alami dari sudut pandang yang berbeda. Kitalah pemegang kunci kebahagiaan itu. I hold the key to my own happiness...